SELAMAT DATANG DI SATSERSE NARKOBA POLRESTA PONTIANAK_Site>

Kamis, 19 Agustus 2010

PEMUSNAHAN BARANG BUKTI

dimaslova'sBarang Bukti Sebanyak 6 Paket atau kurang lebih 6 kg ganja  kering berhasil dimusnahkan. Barang-barang haram itu merupakan barang bukti kasus kejahatan yang telah diungkap jajaran aparat penegak hukum Satuan Reserse Narkoba Polresta Pontianak. Pemusnahan barang bukti tersebut digelar di halaman Mapolresta Pontianak pada hari Jum'at  ( 20 / 8 / 2010 ) yang dipimpin langsung Kapolresta Pontianak KOMBES POL. RACHMAT MULYANA didampingi Kasat Reserse Narkoba  KOMPOL REZA PALEVI, SE dan pejabat Polresta Pontianak.
Pemusnahan Barang Bukti tersebut dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB yang dihadiri Pejabat Pengadilan Negeri, Pejabat Kejaksaan Negeri, BNK, BNP, Balai POM danDinas Kesehatan Kota Pontianak serta disaksikan oleh 2 tersangka.

Selasa, 10 Agustus 2010

SOSIALISASI TENTANG BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI WILAYAH HUKUM POLRESTA PONTIANAK

TIM BINLUH SAT NARKOBA POLRESTA PONTIANAK

 
Pengertian tentang Narkoba 

Narkoba merupakan singkatan dari NARkotika, PsiKOtropika dan BAhan Adiktif lainnya. Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum; seperti polisi (termasuk didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah napza biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada  intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama.

UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian Narkotika adalah Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan”. Psikotropika adalah “zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku”.

Bahan adiktif lainnya adalah “zat atau bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan ketergantungan” Meskipun demikian, penting kiranya diketahui bahwa tidak semua jenis narkotika dan psikotropika dilarang penggunaannya. Karena cukup banyak pula narkotika dan psikotropika yang memiliki manfaat besar di bidang kedokteran dan untuk kepentingan pengembangan pengetahuan.

Menurut UU No.22 Tahun 1997 dan UU No.5 Tahun 1997, narkotika dan psikotropika yang termasuk dalamGolongan I merupakan jenis zat yang dikategorikan illegal. Akibat dari status illegalnya tersebut, siapapun yang memiliki, memproduksi, menggunakan, mendistribusikan dan/atau mengedarkan narkotika dan psikotropika Golongan I dapat dikenakan pidana sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. 

Jenis-Jenis Narkoba
  1. Narkotika

    Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, narkotika memiliki daya adiksi (ketagihan) yang sangat berat, juga memiliki daya toleran (penyesuaian) dan daya habitual (kebiasaan) yang sangat tinggi, dimana ketiga sifat inilah yang menyebabkan pemakai narkotika sulit untuk melepaskan ketergantungannya. Berdasarkan UU No.22 Tahun 1997 narkotika diklasifikasikan menjadi 3 (tiga)
    golongan, yaitu :

    Narkotika Golongan I adalah narkotika yang paling berbahaya dengan daya adiktif yang sangat tinggi. Karenanya tidak diperbolehkan penggunaannya untuk terapi pengobatan, kecuali
    penelitian dan pengembangan pengetahuan. Narkotika yang termasuk golongan ini adalah ganja, heroin, kokain, morfin, opium, dan lain sebagainya.

    Narkotika Golongan II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif kuat, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Meskipun demikian penggunaan narkotika golongan II untuk terapi atau pengobatan sebagai pilihan terakhir jika tidak ada pilihan lain. Contoh dari narkotika golongan II ini adalah benzetidin, betametadol, petidin dan turunannya, dan lain-lain.
     
    Narkotika Golongan III adalah jenis narkotika yang memiliki daya adiktif atau potensi ketergantungan ringan dan dapat dipergunakan secara luas untuk terapi atau pengobatan dan penelitian. Adapun jenis narkoba yang termasuk dalam golongan III adalah kodein dan turunannya, metadon, naltrexon dan sebagainya.

    Berdasarkan cara pembuatannya, narkotika dibedakan ke dalam3 (tiga) jenis yaitu narkotika alami, narkotika semisintesis, dan narkotika sintesis. Narkotika alami adalah narkotika yang zat adiktif yang diambil dari tumbuh-tumbuhan (alam), seperti :

TUMBUHAN GANJA
Ganja adalah tanaman dengan daun yang menyerupai daun singkong yang tepinya bergerigi dan berbulu halus dengan jumlah jari yang selalu ganjil ( 5, 7, dan 9 ). Biasa tumbuh di daerah tropis. Di Indonesia tanaman ini banyak tumbuh di beberapa daerah, seperti Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Pulau Jawa, dan lain-lain. Cara penyalahgunaannya adalah dengan dikeringkan dan dijadikan rokok yang dibakar dan dihisap, Nama jalanan yang sering digunakan ialah : grass. Cimeng,ganja dan gelek,hasish,marijuana,bhang.
Ganja berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada tanaman ganja terkandung tiga zat utama yaitu tetrehidro kanabinol, kanabinol dan kanabidiol. Cara penggunaannya adalah dihisap dengan cara dipadatkan mempunyai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok. Efek rasa dari kanabis tergolong cepat,sipemakai : cenderung merasa lebih santai, rasa gembira berlebih ( euforia ), sering berfantasi. Aktif berkomunikasi, selera makan tinggi,sensitif,kering pada mulut dan tenggorokan.


Koka adalah tanaman perdu mirip dengan pohon kopi dengan buah yang berwarna merah seperti biji kopi. Wilayah kultivasi tumbuhan ini berada di Amerika Latin (Kolombia, Peru, Bolivia, dan Brazilia). Koka diolah dan dicampur dengan zat kimia tertentu  untuk menjadi kokain yang memiliki daya adiktif yang lebih kuat.
Opium adalah bunga dengan bentuk dan warna yang indah, dimana getahnya dapat menghasilkan candu (opiat). Opium tumbuh didaerah yang disebut dengan Segitiga Emas (Burma – Laos -Thailand) dan Bulan Sabit Emas (Iran, Afganistan dan Pakistan). Opium pada masa lalu digunakan oleh masyarakat Mesir dan Cina untuk mengobati penyakit, memberikan kekuatan, dan/atau menghilangkan rasa sakit pada tentara yang terluka sewaktu berperang atau berburu.
   
2.    Psykotropika

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetik, bukan narkotika dan berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.

Psikotropika menurut tujuan penggunaan dan tingkatan risiko ketergantungannya terbagi dalam 4 golongan, yaitu :
  1. Golongan I, psikotropika yang hanya digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi serta memiliki potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan.
  2. Golongan II, psikotropika yang berkhasiat sebagai obat dan dapat digunakan dalam terapi dan tujuan ilmu pengetahuan serta memiliki potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan.
  3. Golongan III, psikotropika yang berkhasiat sebagai obat dan banyak digunakan dalam terapi dan tujuan ilmu pengetahuan serta memiliki potensi sedang mengakibatkan sindrom ketergantungan.
  4. Golongan IV, psikotropika yang berkhasiat sebagai obat dan sangat luas digunakan dalam terapi dan tujuan ilmu pengetahuan serta memiliki potensi ringan mengakibatkan sindrom ketergantungan. Zat adiktif hampir semuanya termasuk ke dalam psikotropika, tetapi tidak semua psikotropika menimbulkan ketergantungan. Berikut ini termasuk ke dalam golongan psikotropika, yaitu LSD (Lysergic Acid Diethylamide) dan amfetamin. Penyalahgunaan kedua golongan psikotropika ini sudah meluas di dunia.



a.   LSD (Lysergic Acid Diethylamide)

LSD merupakan zat psikotropika yang dapat menimbulkan halusinasi (persepsi semu mengenai sesuatu benda yang sebenarnya tidak ada). Zat ini dipakai untuk membantu pengobatan bagi orang-orang yang mengalami gangguan jiwa atau sakit ingatan. Zat ini bekerja dengan cara membuat otototot yang semula tegang menjadi rileks. Penyalahgunaan zat ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang menderita frustasi dan ketegangan jiwa.

 b.   Amfetamin

Kita seringkali mendengar pemberitaan di media massa mengenai penjualan barang-barang terlarang, seperti ekstasi dan shabu. Ekstasi dan shabu adalah hasil sintesis dari zat kimia yang disebut amfetamin. Jadi, zat psikotropika, seperti ekstasi dan shabu tidak diperoleh dari tanaman melainkan hasil sintesis. Pemakaian zat-zat tersebut akan menimbulkan gejalagejala berikut: siaga, percaya diri, euphoria (perasaan gembira berlebihan), banyak bicara, tidak mudah lelah, tidak nafsu makan, berdebar-debar, tekanan darah menurun, dan napas cepat. Jika overdosis akan menimbulkan gejala-gejala: jantung berdebar-debar, panik, mengamuk, paranoid (curiga berlebihan), tekanan darah naik, pendarahan otak, suhu tubuh tinggi, kejang, kerusakan pada ujung-ujung saraf, dan dapat mengakibatkan kematian. Jika sudah kecanduan, kemudian dihentikan akan menimbulkan gejala putus obat sebagai berikut: lesu, apatis, tidur berlebihan, depresi, dan mudah tersinggung.

Sabtu, 07 Agustus 2010

SEORANG WANITA BAWA SHABU-SHABU

dimaslova's. Pada hari Sabtu tanggal 7 Agustus 2010 Seorang wanita  yang bekerja sebagai ibu rumah tangga tertangkap petugas sat narkoba Polresta Pontianak membawa narkoba jenis shabu-shabu. Wanita tersebut atas nama RS (34) yang mana  RS ditangkap petugas Sat Narkoba Polresta Pontianak saat melintasi Jl. Purnama sekira pukul 19.30 WIB. Pasalnya dari tangan tersangka petugas mendapati barang terlarang Narkotika jenis Shabu-shabu, sebanyak satu paket.

Menurut keterangan anggota Sat Narkoba Polresta Pontianak mengatakan penangkapan tersangka Rita Sahara berkat informasi dari masyarakat melalui SMS yang mengatakan bahwasannya ada transaksi narkoba jenis Shabu-shabu di Jl. Gajah Mada tepatnya di depan Jambore  Foto. Masyarakat tersebut juga mengatakan pelaku transaksi adalah seorang wanita yang menggunakan Sepeda Motor jenis Yamaha Jupiter dengan No.Pol : KB 3360 QF. 
Anggota Sat Narkoba Polresta Pontianak langsung melakukan pengintaian dan penyelidikan ternyata memang benar informasi masyarakat tersebut ada seorang wanita sedang melakukan transaksi dengan menggunakan Sepeda Motor dengan ciri - ciri tersebut diatas.
Anggota langsung mengikuti target dengan mengendarai  Sepeda Motor dari Jl. Gajah Mada  menuju  Jl. Purnama, setelah target melintasi Jl. Purnama anggota Sat Narkoba Polresta Pontianak langsung melakukan penyergapan dan penangkapan terhadap tersangka, ternyata dari tersangka ditemukan Barang Bukti yang hendak dibuang tersangka ke dalam sungai kemudian Tersangka dan barang bukti berupa 1 paket Shabu-shabu, 2 Unit HP dan sejumlah Uang yang di duga sebagai hasil sisa transaksi yang diamankan dan di bawa ke Poresta Pontianak guna proses lebih lanjut.

R.S ( 34 TH )


Jumat, 06 Agustus 2010

PENANGKAPAN 3 PAKET GANJA DI TPI KECAMATAN KAKAP

dimaslova's, Pada tanggal 6 Agustus 2010 sekira jam 20.00 WIB  Satuan Narkoba Polresta Pontianak  berhasil menangkap 1 orang tersangka pengedar ganja berinisial W W (27) dari tangan tersangka  anggota Sat Narkoba Poresta Pontianak menyita barang bukti 3 paket ganja dan uang  dari hasil penjualan di daerah TPI Kecamatan Kakap. Penangkapan tersebut berkat informasi dari masyarakat yang mana di daerah tersebut sering terjadi transaksi  jenis ganja tepatnya di Gg. Pualam No. 2 Kecamatan Kakap.
Setelah melakukan penyelidikan dan pendalaman anggota melakukan transaksi dengan cara menyamar sebagai pembeli terhadap tersangka W W, setelah itu dilakukan penangkapan terhadap tersangka dan dirumahnya di temukan 1 paket ganja yang dibungkus kertas koran yang disembunyikan dibawah karpet  di dalam kamar tersangka. Menurut tersangka ganja tersebut di jual dengan harga Rp. 50.000,- dan anggota Sat Narkoba Polresta Pontianak langsung membawa tersangka dan barang bukti ke Polresta Pontianak untuk diperiksa dan pengembangan lebih lanjut.


BARANG BUKTI YANG DI AMANKAN

TERSANGKA  W W ( 27 thn )

Rabu, 04 Agustus 2010

 PANDANGAN AGAMA TENTANG NARKOTIKA
dimaslova's. Agama secara dogmatis mengajarkan sikap dan perilaku kebaikan kepada setiap pemeluknya serta menghindarkan diri dari segala perbuatan buruk yang bernuansa dosa. 
Ketaatan kehidupan beragama dapat menjadi filter bagi para pemuda yang belum terjangkit perilaku menyimpang dalam menghindarkan diri dari pengaruh penyalahgunaan narkoba serta media pintu taubat bagi para penyalahguna narkoba yang terlanjur berperilaku menyimpang untuk kembali ke "jalan yang benar"
Ajaran agama Islam, Kristen, Hindu dan Budha melarang penyalahgunaan narkoba serta memberi tuntutan pada para pemeluknya untuk menghindarkan diri dari penyalahgunaan narkoba.

 

APA ITU NARKOBA ?


 Tumbuhan berbahaya yang berkhasiat tapi berbahaya sekarang dikenal dengan GANJA, tumbuhan papaver somniferum ( OPIUM ), tumbuhan KOKA. Benda-benda atau makanan maupun cairan yang diolah dengan menggunakan zat-zat dari tanaman ini tentu saja sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh, jiwa dan pikiran. 
 
 
 

Minggu, 01 Agustus 2010

KOMPOL REZA PAHLEVI, SE

SAT NARKOBA POLTABES PONTIANAK
GAGALKAN PENGIRIMAN GANJA

Sat Narkoba Poltabes Pontianak, Kalimantan Barat berhasil mengamankan kurang lebih 7 kilogram daun ganja kering. yang rencananya barang haram tersebut akan diedarkan di daerah Ketapang Kalimantan Barat.

Dimaslova's  - Jajaran Sat Narkoba Poltabes Pontianak pada hari Jumat (30/7) sekitar pukul 16.00 WIB, berhasil mengamankan kurang lebih 7 ( tujuh ) kilogram daun ganja kering. barang haram tersebut dikirim dari Aceh  via  jasa ekspedisi Tiki melalui angkutan udara.
Upaya penggagalan itu bermula dari Informasi dan hasil koordinasi dari pihak kepolisian Bandara Soekarno Hatta. Penggagalan barang haram tersebut dipimpin langsung Kasat Narkoba Poltabes Pontianak KOMPOL REZA PAHLEVI, SE  bersama 3 ( tiga ) anggotanya  setelah mendapatkan informasi dan langsung  bergerak menuju bandara Supadio Pontianak.

Setelah sampai di Bandara anggota Sat Narkoba Poltabes melakukan koordinasi dengan pihak security bandara serta pihak cargo dan melakukan pengawasan langsung proses penurunan barang-barang ekspedisi dari pesawat menuju Cargo dan melakukan pengawalan sampai Ekspedisi Tiki di jalan Tanjungpura.

Anggota Sat Narkoba kemudian melakukan koordinasi dan Kerja sama dengan Pihak Ekspedisi Tiki untuk mengirim dan menelpon atas nama alamat tersebut dan anggota Sat Narkoba Poltabes Pontianak berhasil menangkap  2 ( dua ) tersangka yang mana  penangkapan dilakukan di dua tempat yaitu di ekspedisi tiki dan di warung kopi di jalan Tanjungpura.
Barang haram tersebut oleh tersangka rencananya akan diedarkan di wilayah Ketapang Kalimantan Barat.

Anggota Sat Narkoba menunjukan Paketan yang 
akan dibawa dari Cargo Bandara menuju Ekspedisi Tiki.

Kasat Narkoba dan Anggotanya  sedang 
memeriksa Paketan di Ekspedisi Tiki. 


 Paketan Rapi yang terbungkus Kertas Coklat yang ternyata
didalamnya berisikan 6 ( enam ) bungkus ganja


Tersangka I

Tersangka II